Luka Modrić lahir pada 9 September 1985 di Zadar, Kroasia, di tengah-tengah masa perang kemerdekaan Kroasia. Ia berasal dari keluarga yang menghadapi banyak kesulitan pada masa kecilnya, dengan ayahnya yang harus berperang dan keluarganya yang harus mengungsi. Meski begitu, Modrić menunjukkan ketertarikan terhadap sepak bola sejak dini dan memulai kariernya di akademi sepak bola Zadar. Perjalanan sepak bolanya tidaklah mudah, namun ia berhasil mengatasi tantangan besar di sepanjang jalan. http://anzac100.nzherald.co.nz/
Pada usia 16 tahun, Modrić bergabung dengan Dinamo Zagreb, klub raksasa Kroasia. Di sana, ia mengasah kemampuannya hingga menjadi salah satu gelandang muda terbaik di negara itu. Pada 2003, ia melakoni debut profesionalnya dengan Dinamo dan dengan cepat menunjukkan bakat luar biasa dalam mengontrol permainan dan menciptakan peluang. Performa impresifnya membuat klub-klub besar Eropa mulai meliriknya.
Pada 2008, Modrić akhirnya pindah ke Inggris untuk bergabung dengan Tottenham Hotspur. Kecepatan dan keterampilannya dalam mengatur tempo permainan membuatnya menjadi salah satu gelandang terbaik di Premier League. Selama waktu di Tottenham, ia sering menjadi pemain yang tak tergantikan di lini tengah, dan penampilannya menarik perhatian klub-klub besar lainnya, termasuk Real Madrid.
Pada 2012, Modrić akhirnya bergabung dengan Real Madrid dengan biaya transfer yang mencapai sekitar €30 juta. Kepindahannya ke Madrid menandai awal dari salah satu karier paling gemilang dalam sejarah klub. Di sana, ia menjadi bagian integral dari tim yang meraih banyak kesuksesan domestik dan internasional, termasuk memenangkan empat trofi Liga Champions dalam lima tahun.
Sebagai gelandang serang yang luar biasa, Modrić dikenal karena visi permainan, kemampuan dribbling, serta penguasaan bola yang sangat baik. Gaya permainannya yang tenang namun penuh ketelitian membuatnya menjadi pemain kunci di lini tengah Real Madrid dan tim nasional Kroasia. Selain itu, ia memiliki kemampuan untuk mendikte jalannya pertandingan, baik melalui umpan panjang maupun umpan pendek yang akurat.
Pada 2018, Modrić meraih penghargaan Ballon d’Or, yang menjadikannya gelandang pertama dalam satu dekade terakhir yang memenangkan trofi bergengsi tersebut. Penghargaan ini diberikan setelah performanya yang luar biasa di Piala Dunia 2018, di mana ia memimpin Kroasia ke final dan mencetak gol-gol penting untuk timnya. Keberhasilan ini semakin menegaskan status Modrić sebagai salah satu pemain terbaik dunia pada masanya.
Di level internasional, Modrić adalah kapten tim nasional Kroasia dan memainkan peran vital dalam membawa negara kecil ini ke final Piala Dunia 2018, yang merupakan pencapaian terbaik mereka dalam sejarah turnamen. Ia juga membawa Kroasia meraih posisi kedua, hanya kalah dari Prancis di final. Selain Piala Dunia, Modrić juga memenangkan gelar individu seperti Pemain Terbaik Piala Dunia 2018.
Meski usianya semakin bertambah, Modrić tetap tampil konsisten dan berpengaruh di lapangan. Ia tetap menjadi pemain yang sangat dihormati dan dicontoh oleh banyak gelandang muda berkat kemampuannya untuk bermain dengan tenang di bawah tekanan dan mengontrol ritme pertandingan. Real Madrid juga terus mengandalkannya meskipun telah memasuki usia 30-an, yang menunjukkan betapa pentingnya dirinya bagi tim. https://reports.sonia.utah.edu/
Di luar lapangan, Modrić dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan sangat dihormati, baik oleh rekan-rekannya maupun para penggemar sepak bola. Ia juga terlibat dalam berbagai kegiatan amal, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan dan anak-anak. Dengan pencapaiannya yang luar biasa di level klub dan internasional, Luka Modrić akan selalu dikenang sebagai salah satu gelandang terbaik dalam sejarah sepak bola.